Kule tah ??

My photo
Cilegon, Banten, Indonesia
MAHASISWA JURUSAN IPI UIN SYAHID JAKARTA AKTIVIS HIMPUNAN MAHASISWA BANTEN (HMB) JAKARTA.

Saturday, November 27, 2010

Sinopsis: "Kaum Beriman(pun) Terpedaya"

Tipu daya mempunyai berbagai rupa dan warna, sedang orang-orang yang terpedaya terdiri dari beberapa jenis dan kelompok.
terdapat keterangantentang mereka di sejumlah ayat yang mulia. Al-Qur'an yang mulia telah menyibak sumber-sumber dari tipu daya tersebut: Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan dalam (menanti) Allah (QS 31:33)
bagaimana dunia kita tidak menjadi tipu daya kalau setan memiliki kebebasan untuk menjalankan aksi godaan, bujukan dan penyesatan?? bukankah ia sendiri memang dijuluki si penipu, yang profesinya adalah memperdaya manusia: orang-orang beriman dari mereka maupun orang kafir, orang taat maupun durhaka, orang berilmu maupun orang bodoh. Tidak ada yang selamat dari bujukan dan godaannya selain orang yang dilindungi oleh Allah SWT.
Berangkat dari semua ini, karya Al-Ghazali dalam buku terjemahan Saifuddin Zuhri: 2003, "kaum beriman(pun) terpedaya", mengingatkan orang-orang yang terjerat tipu daya dengan membeberkan sumber-sumber tipu daya yang menjerat mereka, menjelaskan jenis-jenis serta kelompok-kelompok mereka, mengidentifikasi penyakit, dan meresepkan obatnya seraya berusaha menutup semua pintu godaan dan bujukan di hadapan setan. semua itu dimaksudkan untuk menghidarkan kita dari buruk tipu dayanya dan mengajak kita agar jauh dari wilayah kekuasaanya, agar kita juga tidak menjadi orang yang disebut oleh al-Qur'an sebagai orang yang paling merugi: Katakanlah: "Maukah kamu Aku beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Itulah orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya didunia ini, sementara mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya" (QS 18: 103-104)

Isi dapat dibaca di:
Al-Ghazali, Imam. Kaum Berimanpun Terpedaya. Penerjemah: Saifuddin Zuhri. Bandung: Pustaka Hidayah, 2003.

Thursday, November 25, 2010

Anak belajar dari Kehidupannya

Pesan puitik tentang pengajaran kepada anak-anak kita:

Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar menentang.

Jika anak dibesarkan dg cemoohan, ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dg prnghinaan, ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri.

Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar menghargai.

jika anak dibesarkan dg sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.

Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar menyukai dirinya.

Jika anak dibesarkan dg kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dlm kehidupan.


(Dorothe Law Nolte)

hallo man..!!: Peran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Ci...

hallo man..!!: Peran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Ci...: "ABSTRAK Maman Surohman Peran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon dalam Upaya Pembinaan Perpustakaan Sekolah di Cilegon Upaya..."

Peran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon dalam Upaya Pembinaan Perpustakaan Sekolah di Cilegon

ABSTRAK

Maman Surohman
Peran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon dalam Upaya Pembinaan Perpustakaan Sekolah di Cilegon

Upaya pembinaan perpustakaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan daya guna perpustakaan. Usaha ini dilakukan dengan maksud agar perpustakaan mampu menampung informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan semua perkembangan kebutuhan pemustaka. Istilah pembinaan sendiri mengindikasikan adanya “Pembina” dan “yang dibina”. Pada mulanya, pembinaan terhadap semua jenis perpustakaan di Indonesia merupakan tanggung jawab perpustakaan nasional selaku lembaga pemerintah dibidang perpustakaan. Seiring dengan perkembangan dan perubahan sistem ketatanegaraan, yaitu ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Otonomi Daerah dan lahirnya Undang-Undang Tentang Perpustakaan, maka tanggung jawab pembinaan perpustakaan di daerah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.

Salah satu daerah yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah tersebut adalah Kotamadya Cilegon. Dengan demikian, pembinaan pada semua jenis perpustakan untuk daerah Cilegon merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kotamadya Cilegon. Berdasarkan amanah konstitusi tersebut, Pemerintah Daerah Kota Cilegon pada tahun 2008 mendirikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Cilegon sebagai kantor pemerintah daerah yang bergerak dan memiliki kewenangan dalam urusan perpustakaan dan arsip daerah di Kota Cilegon.

Fokus masalah pada penelitian ini ingin mengungkapkan peran yang dilakukan oleh kantor perpustakaan tersebut dalam upaya pembinaan perpustakaan sekolah di Kota Cilegon. Melalui pendekatan kulitatif dengan teknik wawancara, pengamatan langsung dan studi dokumentasi, diketahui bahwa kantor yang tergolong baru tersebut mampu memainkan peran sebagai Pembina sekaligus pembimbing perpustakaan-perpustakaan sekolah di Kota Cilegon.

Untuk memperoleh data/ informasi yang mendalam, penelitian ini melibatkan 10 (sepuluh) informan. 1 (satu) informan dari pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon, dan 9 (sembilan) informan lainnya dari pihak perpustakaan sekolah. Informasi/ data yang diperoleh dari KPAD Kota Cilegon kemudian diakurasikan dengan data yang diperoleh dari pihak perpustakaan sekolah sehingga data tersebut realibel dan dapat dipertanggung jawabkan.

Wednesday, November 24, 2010

ESKATOLOGI: Kebangkitan dan Kehidupan setelah Kematian

Perbincangan tentang persoalan-persoalan yang bersifat abstrak (eskatologi) cenderung memuakkan bagi sebagian orang. Namun meninjau kembali orisinalitas kebebasan dalam berpikir, perbincangan tentang persoalan-persoalan tersebut dapat menginspirasikan kita untuk mengolah dan meyegarkan kembali pikiran, sehingga wawasan yang kita miliki dapat bertambah dan menjadi kebahagiaan tersendiri yang dapat dinikmati.

Eskatologi identik dengan pertanggungjawaban manusia dalam hidupnya ketika ia menghadapi kematian – sesuatu yang diinginkan maupun tidak ia merupakan sebuah kepastian yang akan datang. Tapi juga eskatologi selalu terkait dengan kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Maka, dalam tulisan ini akan diuraikan pengertian eskatologi, eskatologi dalam al-Qur’ān, sekilas tentang kematian, sekilas tentang kiamat, serta kesimpulan akhir dari makalah ini.

Pengertian Eskatologi

Eskatologi berasal dari kata eschalos dalam bahasa Yunani yang berarti ‘yang terakhir’, ‘yang selanjutnya’, dan ‘yang paling jauh’. Secara umum merupakan keyakinan yang berkaitan dengan kejadian-kejadian akhir hidup manusia seperti kematian, hari kiamat, hari berakhirnya dunia, saat akhir sejarah, dan lain-lain.[1] Ketika kata eschalos disandingkan dengan kata logos yang menjadi eskatologi dalam bahasa Indonesia berarti ilmu atau pengetahuan tentang hal-hal akhir, hal-hal pamungkas, atau yang menyangkut realitas akhirat sebagai akhir kehidupan seperti kematian, kebangkitan, pengadilan terakhir, serta kiamat sebagai akhir dunia.

Dalam filsafat Islam perbincangan tentang eskatologi menjadi sebuah bidang tersendiri sebagai refleksi pengungkapan dimensi-dimensi metafisis dan ketuhanan yang berlandaskan pada ayat-ayat yang termaktub di dalam al-Qur’ān. Walaupun demikian pembahasan tentang eskatologi ini mengundang perdebatan yang sangat krusial di antara para pemikir Islam, filsuf, dan lain sebagainya. Seperti Imam al-Ghazālī yang cenderung mengkafirkan para filsuf yang diwakili oleh al-Fārābī dan Ibn Sīnā karena tiga sebab yang salah satunya adalah persoalan eskatologis.

Di samping itu, dari perbincangan seputar persoalan-persoalan eskatologi melahirkan asketisme.[2] Sebuah pandangan hidup yang menjadikan alam akhirat sebagai tujuan utama dalam hidupnya tanpa melupakan kewajibannya di alam dunia: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”[3]

Begitu besar pengaruhnya perbincangan tentang eskatologi sehingga ia sering juga diartikan dengan realitas surga dan neraka. Bahkan, gambaran kronologis tentang keduanya telah diungkapkan di dalam Kitab Suci.

Eskatologi dalam al-Qur’ān

Berita-berita maupun tanda-tanda tentang hari akhir banyak disinggung di dalam al-Qur’ān. Banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan erat dengan kebangkitan dan kehidupan setelah mati. Bahasa-bahasa yang digunakan sebagai simbol yang menunjukkan kepastian Hari Akhir beragam sekali seperti Hari Penegasan (Yawm al-Qiyāmah), Hari Akhir (al-Yawm al-Ākhir), Hari yang Dijanjikan (al-Yawm al-Maw‘ūd), Hari Keputusan (Yawm al-Fashl), dan lain sebagainya. Seperti yang tercantum di dalam ayat yang berarti: “Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari (yang pada waktu itu ditup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.”[4]

Dari seluruh bahasa simbol tentang hari akhir (eskatologi) yang digunakan di dalam al-Qur’ān, pada hakekatnya, hanya mengandung satu pesan yakni keimanan. Dengan kata lain, eskatologi di dalam Kitab Suci tersebut selalu identik dengan keimanan. Banyak sekali ayat-ayat yang menyandingkan keimanan kepada Tuhan dengan hari akhir (eskatologi), di antaranya: “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan akan adanya kehidupan (akhirat).[5]

Sekilas tentang Kematian

Di atas telah disebutkan bahwa eskatologi secara umum merupakan keyakinan yang berkaitan dengan kejadian-kejadian akhir hidup manusia, dalam hal ini salah satunya adalah kematian. Ada suatu gambaran yang mengingatkan kita tentang kematian, yaitu seperti halnya kita pergi keluar rumah untuk melaksanakan segala tujuan yang telah direncanakan. Pergi keluar dengan kata lain adalah meninggalkan apa-apa yang ada di dalam rumah, baik itu suami, istri, anak, orang tua, dan lain sebagainya. Tentu saja, jika tujuan yang telah direncanakan tersebut tercapai, maka kita akan kembali menuju rumah yang kita tinggalkan, dan tinggal kembali di dalamnya bersama sanak keluarga.

Gambaran di atas sebenarnya saya maksudkan untuk mengkiaskan istilah perpisahan ruh (rūh) dengan jasad (al-jasad). Al-Ghazālī dalam buku Remembrance of Death and Afterlife yang diterjemahkan menjadi Metode Menjemput Maut: Perspektif Sufistik (1989), mengatakan bahwa makna perpisahan ruh dengan jasad adalah bahwa ruh sama sekali tidak lagi efektif bagi jasad. Oleh karena itu jasad pun tidak lagi tunduk pada perintahnya.[6]

Mungkin jika kita tinjau secara sepintas, ungkapan tersebut dapat diartikan sebagai dua entitas yang terpisah, yaitu antara ruh dengan jasad, jadi ruh seakan-akan berada di luar jasad yang telah menjadi bangkai. Maka jangan aneh jika banyak film-film hantu berceritakan seperti itu. Namun di sisi lain ungkapan al-Ghazālī tersebut saya pahami sebagai ruh yang tidak efektif lagi bagi keinginan diri (hawa nafsu) manusia, maka dengan begitu hawa nafsu tidak lagi berkuasa atas diri manusia. Contohnya jika hati berkata manis, maka mulut berkata juga tentang manis. Tidak sebaliknya, jika hati berkata manis, mulut mengatakannya pahit. Setidaknya contoh ini membuktikan dua hal, jika hawa nafsu berkuasa, maka ruh (cahaya kebenaran) dalam diri manusia tidak akan terpancar, tapi jika ruh berkuasa maka hawa nafsu ada dalam kendali ruh. Maka di sinilah pentingnya kesadaran manusia atas tindakan yang akan dan telah dilakunnya, yaitu dengan sikap jujur dan penuh tanggung jawab. Anas meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Kematian adalah kiamat; barang siapa mati berati kiamatnya telah tiba.” Beliau juga bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mati, maka tempat duduknya [yang akan datang] diperlihatkan kepadanya pagi dan petang; jika dia termasuk penghuni surga, maka tempat duduknya itu ditempatkan di penghuni surga, dan jika dia termasuk penghuni neraka, maka tempat duduknya itu ditempatkan di neraka. Dan kepadanya akan dikatakan. ‘Inilah tempat kalian dibangkitkan untuk menemui Dia pada hari kebangkitan.”[7]

Sekilas tentang Kiamat

Kiamat mempunyai arti sebagai penegakan kembali (benar atau salah, baik atau buruk, dan lain-lain). Sebuah arti dalam persepsi yang selalu menunjukkan makna. Maka kematian sebagai kiamat dalam konteks di atas, dapat dipahami sebagai jalan menuju penegakan “realitas sejati.” Suatu keadaan yang menunjukkan karma (akibat) dari semua persoalan hidup yang jawabannya ada dalam Hadis Nabi di atas. Namun, bahasa yang terdapat di dalam Hadis terkadang menggunakan bahasa simbolis, yang perlu kita pahami kembali. Pagi dan petang adalah sebuah simbol yang mengungkapkan antara terang dan gelap, hitam dan putih, baik dan buruk, benar dan salah, suci dan najis, bersih dan kotor, dan lain sebagainya. Adapun bahasa surga dan neraka janganlah kita pahami sebagai surga dan neraka yang berada jauh di luar alam pikiran kita. Surga dan neraka dalam hal ini adalah kehidupan kita sendiri, yakni jika kita selalu sadar, tabah, dan bijaksana dalam hidup maka kita akan digolongkan ke dalam orang-orang suci yang senantiasa terbebas dari belenggu hawa nafsu (bahagia). Dan jika kita selalu mengikuti hawa nafsu dengan penuh ketidaksadaran, maka kita tergolong orang-orang yang hidup dalam kemelut (urusan) hidup duniawi belaka. Maka kedua sifat tersebut telah menentukan kehidupan dia selanjutnya, dengan kata lain jiwa yang senantiasa mensucikan dirinya akan dikumpulkan bersama yang suci juga, sedangkan yang jiwa yang penuh dengan kecintaan lahir maka ia akan terus diperbudak oleh kecintaan lahirnya. Dengan begitu hal ini menunjukan bahwa jiwa atau ruh itu adalah abadi.

Kemudian, marilah kita merefleksikanlah pemikiran Mullā Shadrā, yang berkata, “ketahuilah jka hubungan jiwa dengan badan ini terputus, maka jiwa itu kekal dan jiwa tersebut juga bisa rusak. Ketahuilah juga bahwa jika jiwa meninggalkan badan karena rusaknya percampuran, maka kemungkinan adalah bahwa ia berpindah ke alam akal (‘ālam al-‘uqūl) atau ke alam ide (‘ālam al-mitsāl) yang disebut imajinasi (khayal) yang terpisah yang menyerupai imajinasi yang bersambung ke tubuh binatang di alam ini atau hilang. Kemungkinan-kemungkinan itu tidak lebih dari empat. Dua yang terakhir adalah batil. Tinggallah dua yang pertama. Yang pertama adalah untuk golongan al-muqarrabūn dan yang kedua adalah untuk golongan kanan (ashhāb al-yamīn) dan golongan kiri (ashhāb al-syimāl) dalam tingkatan masing-masing. Kami tahu bahwa yang benar dalam tempat kembali (al-ma‘ād) – dalam eskatologi – adalah kembalinya badan dengan esensinya, sebagaimana ditunjukkan di dalam syari’at yang benar tanpa perlu penakwilan dan perincian.[8]

Kesimpulan

Perbincangan tentang eskatologi sebenarnya menarik untuk kita kaji. Hal itu dikarenakan banyak hal yang seringkali disalahartikan oleh manusia mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hari akhir, baik itu persoalan kematian, kiamat, hari kebangkitan, dan lain-lain. Jika hal-hal seperti itu hanya diartikan dengan logika imajinatif, maka ujung pangkal dari keyakinan manusia pada dasarnya hanyalah sebagai sebuah ilusi. Maka dari itu penting kiranya bagi kita untuk dapat melakukan pencarian makna eskatologi sebelum kematian tiba pada diri kita. Supaya segala doktrin yang berkaitan dengan eskatologi dapat diterima dengan akal sehat.

Karena kematian merupakan kepastian, maka secara psikologis pengaruhnya amat besar dalam bawah sadar kehidupan seseorang dan dalam perilaku manusia. Hidup manusia, menurut Martin Heidegeer, adalah suatu kehadiran yang tertuju ke arah kematian.[9] Pembuktian bahwa ruh itu abadi, adalah sebagai petunjuk bagi kita bahwa kehidupan tidak berakhir selepas kematian tiba. Namun pada dasarnya manusia dihadapkan pada pertanggungjawaban hidup yang sebenarnya, yaitu karma dari apa-apa yang telah dilakukannya di dunia. Untuk mengakhiri kesimpulan ini, ada sebuah ungkapan bijak, “Jika kita “buta” di dunia, maka “buta” pula di akhiratnya”. Semoga kita senantiasa menempatkan diri dalam ketunggalan Tuhan. Wa Allāh-u a‘lam bi ‘l-shawāb
_____________________
[1] Musa Asy’arie, Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berpikir (Yogyakarta: LESFI, 2002), hlm. 239.

[2] Asketisme berasal dari kata askein dalam bahasa Yunani yang berarti ‘berlatih’, kemudian menjadi asketikos yang berarti ‘terlatih’. Kemudian kata asketis selalu diidentikkan dengan orang yang memusatkan dirinya untuk bertolak dari keduniaan (zâhid).

[3] QS al-Qashash, ayat 77

[4] QS al-Naba', ayat 17-20

[5] QS al-Baqarah, ayat 04.

[6] Al-Ghazâlî, Metode Menjemput Maut: Perspektif Sufistik, terj. Ahsin Mohamad (Bandung: Mizan, 2001), hlm. 120.

[7] Ibid., 124.

[8] Mulla Shadra, Teosofi Islam: Manifestasi-manifestasi Ilahi, terj. Irwan Kurniawan (Bandung: Pustaka Hidayah, 2004), hlm. 128.

[9]
Komaruddin Hidayat, Psikologi Kematian Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme (Jakarta: Hikmah, 2005), hlm. 72.

AUTOMOTIVE STORE (E-COMMERCE)

1. LATAR BELAKANG
Pada saat ini perdagangan elektronik (E-Commerce) di dunia menjadi salah satu alternatif bagi para pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka. Penggunaan E-Commerce menjadi sangat berkembang seiring dengan semakin berkembangnya jaringan internet. Kemudahan yang ada pada E-Commerce membuat semakin banyaknya pelaku – pelaku yang bergerak di bidang E-Commerce, baik itu para pengusaha, pembeli, dll. E-Commerce banyak diterapkan oleh perusahaan – perusahaan yang masih menggunakan sistem perdagangan konvensional sehingga perusahaan – perusahaan tersebut dapat merasakan manfaat lebih dangan menggunakan E-Commerce.
Penggunaan E-Commerce pada industri otomotif masih jarang ditemui, karena masih banyaknya perusahaan – perusahaan otomotif yang masih melakukan perdagangan secara konvensional. Hal ini sangat disayangkan karena di zaman yang sudah tergolong maju ini industri – industri otomotif masih banyak yang belum mau memanfaatkan teknologi yang ada untuk membantu penjualan produk – produk mereka.
E-Commerce sudah banyak diteliti, misalnya oleh Chaudhury (2002) yang membahas E-Bisnis dan Infrastruktur E-Commerce, Freiden (2006) Yang membahas E-Commerce dari segi hokum, Kessler (2003) studi lanjut tentang pembelian online, NIssanoff (2006) membahas tentang budaya E-Commerce, dan masih banyak yang lainnya.
Dengan ketatnya persaingan usaha di dalam dunia nyata membuat para pengusaha mencari berbagai solusi untuk tetap dapat memasarkan produk – produk mereka sehingga laku di pasaran. Oleh karena itu dibutuhkan E-Commerce yang merupakan sistem perdagangan yang lebih maju dan sudah memanfaatkan teknologi – teknologi yang ada sekarang ini, sehingga para pengusaha tidak hanya mengandalakan usaha dalam dunia nyata saja tetapi juga usaha dalam dunia digital.
Masalah - masalah utama dalam E-Commerce masih sekedar kesalahan – kesalahan yang terjadi akibat human error maupun dari sistem yang ada pada E-Commerce yang sedang berjalan misalnya masih sering terjadi penipuan dengan tujuan untuk mencuri data - data pelanggan.
Dari latar belakang diatas kami tertarik untuk membuat sebuah “Automotif E-Commerce”

2. BATASAN MASALAH
Dalam judul ini, kami akan membahas beberapa masalah yang biasanya terjadi pada E-Commerce Otomotif ini. Di antaranya adalah:
• Pengkategorian produk – produk otomotif yang akan dibuat E-Commerce nya
• Sistem transfer dana elektronik , manajemen rantai suplai , pemasaran Internet , proses transaksi online, pertukaran data elektronik (EDI), manajemen persediaan, dan sistem pengumpulan data otomatis yang harus di pikirkan kembali

3. Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

4. Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai system transaksi adalah:
• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
• Transaksi on-line yang lembuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
• Menurunkan biaya operasional (operating cost).Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.
• Melebarkan jangkauan (global reach).Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
• Meningkatkan customer loyalty.Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
• Meningkatkan supply management.Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
• Memperpendek waktu produksi.Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:

• Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
• Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
• Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

Manfaat e-commerce bagi konsumen :
• Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
• Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
• Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
• Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
• Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
• Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
• Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
• Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
• Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
• Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
• Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
• Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.


Manfaat e-commerce bagi bisnis :
• Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
• e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
Secara ringkas manfaat / keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
• Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.


dikutip dari makalah:
Ahmad Anies Muttaqien
Acmal Tanjung
Dian Permana
Syafrudin
M.Ali Arafat Waw Gay
Wawan Kurniawan
Ahmad Ilham Nursofyan

SIK B 07
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta
2010

Tuesday, January 27, 2009

Banten esok: sebuah usaha melampaui pintu gerbang peradaban dan perekonomian global

Jika mengamati lambang Provinsi Banten, nampak sebuah keagungan dan adi daya keinginan para sesepuh pendiri Banten. Terutama gambar Gapura Kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Provinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lintas internasional menuju era globalisasi. Peran itu pernah dilakukan kala Kerajaan Islam Banten dulu, sebuah peran yang tidak mudah dan tidak semua kerajaan dapat memainkannya. Dimana peran tersebut menghubungkan berbagai kepentingan, mulai politik, keamanan, ketahanan, ekonomi hingga budaya dari kerajaan satu ke kerajaan lain di sekitarnya.
Hal itu tentu bukan hanya membanggakan, tetapi sekaligus menjadi tantangan setiap generasi penerus Banten. Sebuah tantangan yang menuntut setiap anak Banten harus terus berpikir dan memikir ulang visi serta misi yang dipraktikkan dalam bentuk kebijakan daerah. Sebab alih-alih mengantarkan kepentingan dari satu daerah ke daerah lain untuk kesejahteraan, jika salah dalam pengelolaan terapan ide serta gagasan kesejahteraan Banten bisa jadi akan hancur digilas oleh setiap kepentingan yang singgah. Pada akhirnya, Banten akan menjadi penonton kesejahteraan daerah lain dengan terus tergopoh-gopoh membangun kesejahteraan daerahnya sendiri yang jadikan hilir-mudik daerah lain.
Gagasan ini bukan untuk mengatakan daerah lain tidak boleh maju membangun, apalagi hanya karena singgah dipermukaan daerah Banten, tetapi gagasan ini mencoba menelaah kembali Banten sebagai pintu gerbang peradaban dan perjalanan ekonomi global dapat menemukan momentumnya sehingga dapat bermanfaat setidaknya untuk masyarakat Banten. Sebab ditengah percaturan dunia yang sudah bergerak nirbatas, maka Banten akan menjadi bagian yang dihitung, ditetapkan serta bila perlu ditaklukkan oleh kepentingan global yang belum tentu memihak pada kebaikan masyarakat Banten.
Katakanlah pernyataan tersebut sebuah kekhawatiran. Tetapi tentu saja bukan tanpa alasan, bila dilihat dari potret Banten secara kasat mata, sontak kita melihat realitas yang jauh panggang dari api. Banten memiliki Bandara internasional yang setiap tahunnya rata-rata memiliki 7 juta penumpang domestik, 2 juta penumpang internasional, 1 juta paket domestik dan 500 paket internasional setiap tahun. Rata-rata angkutan barang di setiap bulannya adalah 9.776.913 kg, barang yang dibongkar sebesar 4.971.316 kg, pos yang dimuat sebesar 431.243 kg dan pos yang dibongkar sebesar 128.288 kg (Sumber: PT. Angkasa Pura II). Banten pun memiliki pelabuhan kelas besar seperti Merak, yang mencatat arus penumpang, barang dan jasa dengan semua jenis kapal serta kelasnya rata-rata 2 juta per tahun (Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak). Belum lagi bila dihitung dari jumlah lintasan kendaraan umum darat seperti mobil yang menghubungkan pulau Sumatera ke beberapa pulau lain di Indonesia dengan mobilitas padat karena berdampingan dengan Ibu Kota Negara Indonesia. Semuanya memungkinkan Banten menjadi pintu gerbang peradaban dan perlintasan ekonomi global.
Jauh panggang dari api, pribahasa ini meyeruak dalam setiap diskusi yang diselenggarakan secara internal oleh Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta. Sebab, bukan hanya karena Banten memiliki syarat menjadi daerah maju seperti di atas, tetapi juga memiliki potensi alam seperti yang digambarkan dalam lambang Banten tentang kesuburan, nilai-nilai dan lain sebagainya. Namun diatas semuanya SDM Banten masih terlihat terbelakang, baik dari segi pendidikan, ekonomi dan politik dibanding dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang secara potensi daerahnya masih terbatas.
Bahwa perlu ada formulasi baru yang dapat diketengahkan oleh semua pihak di Provinsi Banten agar setiap masyarakat mempunyai kepercayaan diri tinggi dan siap bersaing dengan daerah lain. Hal lain yang sering dilupakan juga misalnya masalah ketahanan dan keamanan Banten ketika benar-benar menjadi gerbang dunia secara operatif apa lagi jika akan ditambah pelabuhan internasional Bojonegara. Menyimak pengalaman beberapa daerah atau negara yang menjadi pintu gerbang perekonomian dan lain sebagainya, mereka juga memperkuat basisnya dari sektor ketahanan dan keamanan. Alasan sebenarnya tidak lain karena masalah Banten adalah tanggung jawab semua orang yang hidup di wilayah Banten. Salam Perjuangan

Monday, January 12, 2009

Perpustakaan Digital? Mengapa tidak...???

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Seorang pustakawan di sebuah perpustakaan pada jam-jam akhir kerjanya selalu disibukkan dengan pencatatan peminjam buku, pengaturan kembali katalog, pemilahan buku yang baru dibaca dan dipinjam kemudian dikembalikan buku-buku tersebut sesuai dengan jenis/tempatnya semula. Dirapikan. Rutinitas setiap hari. Jika perpustakaan itu menyediakan buku-buku dengan litaratur lengkap, jumlah buku banyak dan kebetulan pengunjung/pengguna perpustakaan ramai, maka tak heran apabila beberapa pustakawan harus ada yang lembur.
Sementara itu apabila beberapa pengunjung/pengguna perpustakaan sedang sibuk dalam pencarian buku-buku bahan bacaan/bahan ajar/referensi/lainnya, tidak dapat dengan mudah menemukan, terus mencari, memindahkan, mencari lagi, maka mereka akhirnya menemui pustakawan - setelah ‘mengobrak-abrik tatanan buku’ – untuk menanyakan keberadaan beberapa buku sekaligus minta bantuan mencarinya.
Setelah beberapa saat pustakawan menemui pencari buku itu, “Maaf Mbak, ternyata buku yang Mbak cari lagi keluar, tiga hari lagi baru kembali, itu bila pengembaliaanya tidak telat.”
Hal semacam itu sering kali terjadi sehingga membawa dampak yang kurang baik. Bagi petugas perpustakaan menjadi semakin sibuk, tambah pekerjaan atau beban, juga dianggap kirnerjanya kurang maksimal. Sedangkan bari para pengguna perpustakaan , bisa berupa penilaian bahwa perpustakaan tidak ditangani dengan serius, kurang maksimal dalam pelayanan, masuk di perpustakaan hanya menghabiskan waktu, yang mengakibatkan turunya ‘kepercayaan’ terhadap keberadaan perpustakaan, sehingga lebih jauh membawa dampak menurunnya daya baca pengguna/masyarakat, acuh/cuek/tak mau tahu dan bahkan mencemoohnya.
2. Definisi Perpustakaan
Menurut kamus The Oxford English Dictionary; kata library atau perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti sebagai suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik untuk dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan, dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu
Dalam perkembangannya selanjutnya, pada tahun 1970, The American LIbrary Association menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian luas yaitu; pusat media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan pusat rujukan.
Di Indonesia, seperti tercantum dalam keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa; perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Pengertian perpustakaan yang terakhir ini telah mengarah pada tiga hal yang mendasar sekaligus, yaitu 1. Hakikat perpustakaan sebagai salah satu sarana pelestarian bahan pustaka 2. Fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan 3. Tujuan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pembangunan nasional. Pengertian perpustakaan tersebut juga merupakan pandangan dari masyarakat tentang perpustakaan.
Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini akan berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan, tentunya ini juga akan mengubah pengertian perpustakaan. Sehingga International Federation of Library Association and Institutions membatasi perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak dan media non cetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai.
Batasan tersebut sesuai dengan fakta saat ini. Perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku umun juga terdapat majalah, jurnal luar negeri dan dalam negeri, koran, peta, floppy disc program, dan DC-ROM. Dengan adanya koleksi-koleksi tersebut pengguna dapat memanfaatkan komputer-komputer yang disediakan untuk akses internet dan pengerjaan tugas-tugas kuliah yang memerlukan komputer. Di ruang komputer ini pengguna dapat juga memanfaatkan komputer multimedia untuk keperluan belajar.
B. SUDAHKAH PERPUSTAKAAN MENARIK PERHATIAN?
Salah satu kreteria perpustakaan berhasil adalah perpustakaan itu dikunjungi banyak pengguna setiap harinya. Dengan sejumlah pengguna yang membaca dan atau meminjam berarti mobilitas perpustakaan berjalan. Ini dapat dikatakan perpustakaan itu hidup.
Untuk mencapai hal tersebut sebuah perpustakaan harus menarik perhatian sehingga pengguna merasa betah berlama-lama di perpustakaan, mudah dalam mencari bahan bacaan, nyaman dalam membaca di perpustakaan dan merasa bahwa perpustakaan adalah bagian dalam hidup mereka
Cara agar Sebuah perpustakaan menarik perhatian dan dikunjungi banyak orang diantaranya adalah ;
1. Mempromosikan perpustakaan. Tujuan promosi perpustakaan adalah untuk memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis koleksi, kekhususan koleksi, jenis layanannya dan manfaat yang dapat diperoleh pengguna perpustakaan. Diharapkan hal ini dapat menggairahkan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
2. Memilih bahan bacan yang menarik bagi pengguna perpustakaan
3. Menganjurkan berbagai cara penyajian kuliah yang dikaitan dengan tugas-tugas di perpustakaan
4. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan
5. Memberi kebebasan membaca secara leluasa
6. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan kerasan berkunjung perpustakaan.
7. Memberikan penghargaan kepada pengguna yang paling banyak meminjam buku dan tepat mengembalikan buku tersebut di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu.
C. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PROFESIONAL
Dengan adanya kemajan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan pun harus mengikutinya dengan cara menggunakan fitur-fitur software yang dapat membantu manajemen perpustakaan atau mempercepat penyelesaian pencatatan administrasi perpustakaan.
Jangan sampai software yang digunakan sulit dioperasikan, rumit dan aplikasinya tidak efektif, yang justru mempersulit manajemen perpustakaan atau bahkan membuat masalah baru dalam manajemen perpustakaan
Fasilitas dan Fitur software yang dibutuhkan untuk membantu lancarnya perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi ;
1. Pengelompokan buku berdasarkan Penerbit, Bahasa, maupun rak penyimpanan
2. Form pengolahan anggota dan pencetakan kartu anggota
3. Form katalog buku
4. Form penambahan-pengurangan buku dan laporan statistik
5. Form peminjaman buku dan laporan statistik
6. Form transaksi peminjaman buku dan laporan rekap
7. Form transaksi pengembalian buku dan laporan rekap
8. Form sistem pencarian buku
D. MENUJU PERPUSTAKAAN DIGITAL
Seiring kemajuan teknologi, perpustakaan mengambil peran-peran positif dalam mempermudah para pengguna mendapatkan bahan pustakan yang diinginkan.
Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang sebagian besar sumber terdapat dalam format yang bisa diperoleh melalui komputer. Isi atau materi bahan bacaan digital dapat disimpan dan diakses melalui jaringan komputer. Dalam perpusatakaan digital, proses pendigitalan dimulai dari katalog, skala index (periodical inexes), abstraksi, pengerjaan buku besar dan penerbitan buku digital. Perpustakaan digital yang paling sukses dan terbesar adalah Proyek Gutenberg, Ibiblio dan Internet Archive.
1. Kenapa harus Perpustakaan Digital
Beberapa sebab perlunya membangun perpustakaan digital adalah:
a. Tidak dibatasi oleh ruangan. Pengguna perpustakaan digital tidak perlu pergi ke perpustakaan, dengan hanya duduk di depan komputer semua orang di seluruh dunia bisa membuka dan membaca perpustakaan.
b. Biaya yang dikeluarkan relatif murah. Perpustakaan manual harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk pengadaan gedung yang luas dan nyaman, menggaji para petugas, pengadaan buku, sedangkan perpustakaan digital tidak memerlukan semua itu.
c. Perpustakaan digital dapat menggunakan teknologi modern dengan penggunaan teknologi elektrik berupa iringan lagu, animasi, komunikasi dengan pembaca, seperti dalam bentuk blog.
d. Waktu tak terbatas. Kapanpun waktunya selagi ada akses internet, perpustakaan bisa dibuka.
e. Sumber yang sama dapat digunakan pada waktu yang sama pula oleh sejumlah pengguna.
f. Perpustakaan digital memberikan layanan isi/materi lebih kaya dalam bentuk yang lebih berstruktur. Kita dapat pindah dari katalog satu ke katalog lainnya, dari buku satu ke buku lainnya atau bab tertentu bahkan dari perpustakaan digital satu ke perpustakaan digital lainnya.
g. Perpustakaan digital mampu menyimpan lebih banyak sumber tanpa menambah ruang/tempat seperti perpustakaan manual.
h. Isi perpustakaan digital bisa dicopy dari sumber aslinya.
i. Pencarian kata, tema, atau judul buku sangat mudah
2. Yang Harus Disiapkan untuk Perpustakaan Digital
Dengan kelebihan-kelebihan perpustakaan digital seperti itu, bukan berarti pengadaannya sangat sulit atau sangat mahal. Ada beberapa hal yang harus disiapkan untuk dapat menikmati perpustakaan digital;
a. Tenaga ahli yang mampu mengubah bahan cetak ke format digital
b. Unit komputer dan akses internet jalur lebar
c. Ilmu pengetahuan terus berkembang, teknologipun semakin canggih. Perlu adanya pembaruan-pembaruan isi/materi ataupun kemampuan dan kecepatan akses internet, agar selalu up to date.
3. Kelemahan Perpustakaan Digital
Beberapa kelemahan dari perpustakaan digital yang dihadapi adalah:
a. Tidak adanya perlindungan khusus hak cipta di perpustakaan digital mengakibatkan tidak semua pengarang memperbolehkan buku/karyanya dicetak untuk untuk format perpustakaan digital.
b. Perpustakaan digital tidak dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang langsung/tatap muka seperti perpustakaan manual.
c. Beberapa pendapat mengatakan bahwa membaca bahan cetak lebih mudah dibanding membaca bahan pada layar kaca komputer, tetapi pendapat ini hanya kecenderungan individual seseorang.
4. Perpustakaan Digital Masa Depan
Saat ini projek pendigitalan secara besar-besaran sedang dipersiapkan oleh Google, Projek Sejuta Buku (Million Book Project), MSN, dan Yahoo. Dengan peningkatan terus menerus dalam penggandaan buku digital dan teknologi seperti Optical Character Recognition dan Ebooks, dan banyak lagi model bisnis, perpustakaan digital dapat berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi modern.
E. PENUTUP
Perpustakaan harus berbenah diri supaya menarik perhatian dan digemari masyarakat pengguna. Ada langkah-langkah yang harus ditempuh perpustakaan untuk menuju perpustakaan yang diinginkan.
Pengelolaan perpustakaan secara profesional sangat penting. Hal ini disebabkan adanya semakin kompleknya aktivitas pengguna yang akhirnya menuntut segala sesuatunya dapat diproses dengan mudah, cepat dan simple.
Selain itu, semakin banyaknya koleksi dan fasilitas yang diberikan oleh pihak perpustakaan kepada pengguna mengharuskan adanya perangkat perpustakaan yang canggih guna membantu sempurnanya proses system perpustakaan.
Adalah perpustakaan digital dengan segala fasilitas dan kekayaan sumber informasi, yang sesuai dengan situasi dan kondisi zaman sekarang dan akan datang.
Mengapa? Karena tanpa harus adanya pengadaan ruangan khusus atau penambahan lokasi, akses yang singkat dan cepat dan biaya ringan, masyarakat dapat memanfaatkannya dengan sangat mudah.

Saturday, December 27, 2008

PENDIDIKAN DAN PERPUSTAKAAN KITA

Pendidikan di Indonesia sedang dilematis, katakan saja dengan keluarnya UU BHP demonstrasi hampir terjadi di seluruh wilayah nusantara. pertanyaan yang muncul kemudian adalah, "apa yang sebenarnya diinginkan oleh pemerintah dan masyarakat kita untuk pendidikan?" Pada satu sisi pemerintah membuat peraundang-undangan yang mengatur konsep dan teknis pendidikan, pada sisi lain (setelah perundang-undangan tersebut disahkan) masyarakat kita (dengan semangat yang luar biasa) melakukan aksi demonstrasi atas UU tersebut.

sedikit menengok ke belakang, peraturan UN yang menggunakan standar nilai secara nasional telah banyak meresahkan masyarakat. walau pada akhirnya mayoritas siswa-siswi kita lulus, namun jika kita melihat kualitasnya, apa yang bisa dibaggakan dari standar nilai tersebut.

saya sendiri pernah membaca buku tentang sejarah pendidikan Islam, karangan Prof. Dr. Syalaby yang banyak memuat tentang bagaimana meciptakan insan yang berkualitas dengan pendidikan. Kalau boleh saya menyimpulkan sedikit (mudah-mudahan ini bisa dijadikan referensi), kegagalan pendidikan kita itu disebabkan oleh tidak pernah seriusnyanya implementasi salah satu bab dalam buku tersebut, yaitu untuk sarana dan prasarana. dari segi guru, kurang apa kepintaran guru-guru kita? biaya, mahal kan? nah, sekarang kita lihat sarana. salah satu sarana pendidika kita adalah perpustakaan. lalu bagaimana, dimana, seperti apa perpustakaan yang ada di lembaga pendidikan kita?

jawabnya adalah Perpustakaan sering dianggap pelengkap. Artinya, kalau toh tidak ada tidak dianggap masalah. Kalau toh ada, biasanya jauh dari pengelolaan yang kurang profesional. Anggaran yang digunakan pun sangat kecil.

Singkatnya, pemberdayaan perpustakaan belum seperti lembaga-lembaga lain. Termasuk perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah. Bahkan gambaran perpustakaan sekolah biasanya tempatnya di pojok, pengap dengan perlengkapan meubeler seadanya, masih banyak kita jumpai. Sangat jauh dari kesan nyaman apalagi elite.

Banyak definisi dan pengertian tentang hal itu. Pada 1970, The American Library Association menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian ‘’pusat media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan'’.

Pengertian perpustakaan yang mutakhir ini telah mengarahkan kepada tiga hal yang mendasar. Pertama sebagai sarana pelestarian bahan pustakan. Kedua; sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan. Ketiga perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pembangunan nasional.

Sementara perpustakaan sekolah mempunyai fungsi yang lebih khusus lagi. Selain sebagai bagian integral dari kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah juga sebagai pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. Yang juga tak kalah penting lagi perpustakaan sekolah sebagai pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif.

Sudahkah fungsi-fungsi tersebut terlaksana? Belum. Perpustakaan belum menjadi rumah kedua para siswa maupun masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat dari data kunjungan ke perpustakaan yang masih sangat rendah.

Banyak yang malas pergi ke perpustakaan. Para orangtua pun lebih senang mengajak anak-anaknya rekreasi ke mall atau tempat-tempat wisata lainnya. Sangat jarang para orangtua memprogramkan anak-anaknya diajak ke perpustakaan.

Fenomena serupa juga dapat dilihat dari kunjungan ke toko-toko buku. Toko-toko buku hanya ramai dikunjungi ketika tahun ajaran baru. Itu pun hanya mampir menanyakan buku yang diperlukan. Tidak banyak yang mau meluangkan waktu untuk melihat-lihat atau mebuka-buka buku yang juga banyak menyimpan ilmu pengetahuan. Inilah yang belum dimiliki oleh orangtua siswa. Sehingga wajar kalau generasi muda saat ini sangat jauh dari buku dan perpustakaan.

Hal inilah yang perlu dipikirkan para orangtua dan para pengelola perpustakaan. Gemar membaca harus dimulai dari orangtua dan para guru. Kalau para guru lebih banyak ngobrol pada jam istirahat mengajar, tentu tidak baik bagi perkembangan siswa. Setidaknya siswa akan meniru perilaku seperti itu ketika tidak ada jam pelajaran.

Sikap gemar membaca inilah yang harus dimulai dari para guru. Guru seharusnya memberi contoh pada anak didik dalam mengisi waktu luang. Perpustakaan juga harus menjadi ‘’milik'’ bapak dan ibu guru. Jadi guru juga harus akrab dengan perpustakaan. Bila perlu guru harus memberi contoh untuk setiap saat mengunjungi perpustakaan dan membaca buku di sana. Kalau sudah demikian setidaknya akan memberikan teladan bagi siswa dalam mengisi waktu kosong secara lebih bermanfaat.

Friday, June 15, 2007

LKO 1 IMC


LKO 1 Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) di lakasanakan pada tanggal 2-5 maret 2007, mendapatkan antusias yang hebat dari kalangan Mahasiswa Kota Cilegon. Betapa tidak, acara yang dilaksanakan oleh organisasi primordial cilegon ini diikuti oleh sedikitnya 50 mahasiswa dari 8 pergururan tinggi Provinsi Banten.
Acara yang begitu educatif bagi para pemula dan pecinta orgainisasi. Apalagi acara tersebut di hadiri oleh beberapa tokoh pergerakan mahasiswa kota cilegon.
acara ini bertujuan untuk merekrut teman2 mahasiswa yang cinta akan perubahan, guna bersatu membangun kota cilegon yang berwawasan mandiri. begitu banyak keluhan, harapan, serta, tindakan yang akan dilakukan oleh para mahasiswa peserta LKO 1, untuk mewujudkan perubahan dan kemajuan kota Cilegon.
Harapan saya sendiri setelah mengikuti kegiatan ini adalah "semoga setelah bergabung bersama IMC, mahasiswa dan pelajar dapat mengetahui tugas utamanya sebagai mahasiswa (agen perubahan dan agen kontrol sosial).